Sabtu, 09 Juni 2012

Lembaga Pendidikan Anjal 'Wahana Ilmu'


LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK JALANAN
WAHANA ILMU
IZIN NOMOR : 07/DIKLUSEPORA/2007, 07/DIKPORA/2009
AKTA NOTARIS : SAHARJO, SH.,M.Kn.,MH. NOMOR 26 TANGGAL 07-05-2009
 NILEK NOMOR : 23104.4.1.0026 / 23104.4.1.0026.31
DESA SEDATI GEDE KECAMATAN SEDATI SIDOARJO
Jln. H. Abdurrahman No.78 Sedati Gede Kec. SedatiSidoarjo

A.      Latar Belakang
Salah satu masalah sosial diperkotaan yang kini semakin nyata adalah masalah anak jalanan, Dari  banyaknya anak jalanan di Indonasia yang tidak bisa mengenyam pendidikan dan minimnya pengetahuan agama yang didapat mereka itulah yang melatar belakangi kami mendirikan sebuah yayasan khusus untuk anak jalanan yank kami beri nama Wahana Ilmu. Disini kami akan berperan sebagai wadah ilmu bagi anak jalanan untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik dengan berbekal imu pengetahuan, iman dan taqwa.

B.       VISI DAN MISI
A.    Visi
Memberikan konstribusi dalam pembangunan bangsa dan negara melalui pemberdayaan dan pendidikan anjal
B.     Misi
1.      Mampu membangun dan mengembangkan potensi insani anjal berbasis kejujuran, amanah, dan dapat bekerjasama dengan baik
2.      Membentuk anjal yang dinamis, kreatif dan inovatif.


C.      Profil Yayasan
Yayasan Pendidikan Anak Jalanan Wahana Ilmu berdiri pada tanggal 11 April 2011 di kota Sidoarjo, tepatnya di Jln. H. Abdurrahman No.78 Sedati Gede Kec. Sedati.  Yayasan ini didirikan oleh empat orang yaitu: A. Muzakky, Rifatul Fauziah, Nurul Wakhidah dan M. Abbul Abbas. Yayasan ini didirikan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan ilmu pengetahuan umum seperti sekolah-sekolah pada umumnya serta menertibkan pendidikan moral para anak jalanan, kemudian menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan kreativitas atau bakat yang mereka miliki.

Mengenai pendanaan, sampai saat ini sebagian besar yayasan ini diperoleh  dari para donatur baik tetap maupun tidak tetap. Namun untuk mempertahankan eksistensi dan menunjang  supaya bisa menjadi yayasan yang lebih maju, pendiri mengajukan dana kepada pemerintah. Dengan tujuan lain agar yayasan ini juga bisa diakui keberadaannya, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat luas.
kemudian program-program kerja juga telah dibuat untuk menunjang kegiatan para anak asuhnya, apa saja yang akan diberikan para pengajar pada anak jalanan untuk membekali mereka saat berada di Yayasan, maupun saat mereka nanti  tidak di Yayasan lagi.

D.      PROGRAM KERJA
1.      Menyelenggarakan Pendidikan bagi anjal
2.      Membuat dan menyusun kurikulum materi pembelajaran 
3.      Menjadi Lembaga Pendidikan alternatif yang kompetitif bagi anjal, antara ilmu Umum dan Ilmu Agama yang mengedepankan Akhlaqul Karimah.
4.      Mencetak anajal, yang berwawasan kedepan, yang peduli pada sesama, agama, bangsa dan negaranya.
5.      Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
6.      Membuat dan menyusun kurikulum materi pembelajaran.

E.       Struktur Pengurus

Pimpinan Lembaga     : Dr. Akh. Mas’ud Muzakky
Sekretaris                    : Dra. Rifatul Fauziah
Bendahara                   : Hj. Nurul Wakhidah
Humas                         : M. Abbul Abbas

UNIT – UNIT :
Taman Bacaan Masyarakat “Al-Ikhlas”
Na’imah
Entrepreneur Training
Maya Rorimpande
Asosiasi Pengusaha Kecil dan Menengah (APKM)
Ika Susanti
Pusat Akses Informasi Masyarakat
Naza Mazra

Pengajar :
Amirul Umaroh
Qonita An Najah
B. H. Syahputra
Qibtya
Ifa Ratnasari
Irma Ifadah




F.       Anggaran Dana Program Kerja

NO
URAIAN
1 BULAN
1 TAHUN
TOTAL (Rp)
1.
Belanja Pegawai
a.   Gaji Pengajar
3.000.000
36.000.000
b.   Insentif Karyawan
3.200.000
38.400.000
c.   Insentif Pengurus
2.000.000
24.000.000
d.   Uang Saku Anjal
3.000.000
36.000.000
134.200.000
2.
Belanja Barang
a.    ATK
1.500.000
18.000.000
b.   Kebutuhan Sekolah
2.000.000
24.000.000
c.   Kebutuhan Kesehatan
100.000
1.200.000
d.   Kebutuhan RT
1.000.000
12.000.000
55.200.000
3.
Belanja Pemeliharaan
a.    PDAM Yayasan
100.000
1.200.000
b.   PLN
150.000
1.800.000
3.000.000
4.
Kebutuhan Lain-Lain
a.    PHBI
200.000
2.400.000
b.   PHBN
200.000
2.400.000
4.800.000
Total
197.200.000







Sabtu, 19 Mei 2012

malaikat cinta ku





Kasih, kau tlah hadir tuk sentuh hampaku

Dengan senyuman yang tak terkira
Kau mampu hadirkan untukku
Sejuta canda dan tawa…

Engkaulah mentariku
Yang tiap hari menghangatkan relung-relung jiwaku
Engkau laksana angin
Yang meniupkan sejuta kasih sayang untukku
Tanpamu sepinya waktu merantai hatiku
Karena bersama dirimu
Merupakan kesejukan bagi hatiku…

Kasih, Jika ada anugerah terindah dalam hidupku
Engkaulah anugerah itu
terimakasih Tuhan
Kau tlah kirimkan untukku
Seorang malaikat cinta
Yang mampu menghiasi rona kehidupanku…..

Selasa, 24 April 2012

Organisasi Nirlaba



Organisasi Nirlaba adalah suatu organisasi yang menekankan pada kerja pelayanan sosial dan tidak untuk menarik keuntungan yang bernilai materi/bisnis dari usaha yang dilakukan. Kerja pelayaan sosialnya bersifat sukerela karena anggota dari organisasi ini tidak bersifat mengikat (sukarelawan). Organisasi Nirlaba menekankan pada pemberian pelayanan pada kepentingan publik.

Berikut Perbedaan organisasi nirlaba dengan organisasi laba

Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur  sehubungan dengan salah satu ciri organisasi nirlaba adalah tanahnya bersifat wakaf. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi

Organisasi nirlaba, non-profit, membutuhkan pengelolaan yang berbeda dengan organisasi profit dan pemerintahan. Pengelolaan organisasi nirlaba dan kriteria-kriteria pencapaian kinerja organisasi tidak berdasar pada pertimbangan ekonomi semata, tetapi sejauhmana masyarakat yang dilayaninya diberdayakan sesuai dengan konteks hidup dan potensi-potensi kemanusiaannya. Sifat sosial dan kemanusiaan sejati merupakan ciri khas pelayanan organisasi-organisasi nirlaba. Manusia menjadi pusat sekaligus agen perubahan dan pembaruan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan kesejahteraan, kesetaraan gender, keadilan, dan kedamaian, bebas dari konfilk dan kekerasan. Kesalahan dan kurang pengetahuan dalam mengelola organisasi nirlaba, justru akan menjebak masyarakat hidup dalam kemiskinan, ketidakberdayaan, ketidaksetaraan gender, konflik dan kekerasan sosial. Pengelolaan organisasi nirlaba, membutuhkan kepedulian dan integritas pribadi dan organisasi sebagai agen perubahan masyarakat, serta pemahaman yang komprehensif dengan memadukan pengalaman-pengalaman konkrit dan teori manajemen yang handal, unggul dan mumpuni, sebagai hasil dari proses pembelajaran bersama masyarakat.